Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

My 1st Mistakes : The First from The First

Menurut saya pada awalnya bekerja dengan baik adalah salah satu cara untuk bisa kembali ke Jawa barat. Tinggal di kampung orang, tanpa memahami sepenggal kalimatpun sangat tidak menyenangkan. Oleh karena itu di buku catatan harian saya menuliskan motto hidup sementara : "One step ahead !" . Hanya satu langkah saja tergetnya karena saya bekerja dengan seorang rekan sesama kimia dari Bandung. Menurut pemikiran saya tentu saja tidak mungkin kami berdua bisa dipulangkan semua, jadi sebagaimana kisah rusa dan singa, ini adalah perlombaan siapa melangkah lebih cepat. Namun pemikiran semacam itu membuat saya jadi sangat kompetitif. Saya melahap habis buku-buku kimia di plant, mengulang-ulang hampir semua metoda pengujian dan perhitungan teknis kimia demi satu langkah di depan. Saya rela menghabiskan malam-malam panjang di plant dalam lembur yang tidak dibayar, membantu orang lain dalam pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan kimia dan mengikuti operator-operator senior bek

My Mistakes : The Opening

Suatu waktu Ustadz Jajat bertanya kepada kami tentang apa sebab manusia berjalan dengan tangan diayunkan. Kami bertiga tidak sepakat dalam jawaban, tapi reaksi kami sepakat begitu tahu jawabnya. Ustadz bilang sebabnya karena manusia yang berjalan masih mengenakan celana. Tanpa mengenakan celana kedua telapak tangan itu pasti jelas akan ditaruh di mana. Tentu ukurannya sama menurut Fikih : berakal, manusia yang tidak berakal tangannya tetap mengayun santai walau berjalan tak bercelana. Dialog itu terjadi mendekati medio  dekade 90-an saat kami masih merintis majlis ilmu di depan rumah saya. Karena kita berakal maka kita pun sama, bukan tentang berjalan tanpa celana, tapi tentang aib kita. Setiap kita akan selalu sekuat tenaga menutupi aibnya, walau sering kali aib itu ditutupi dengan aib yang lain. Tulisan ini membahas tentang aib saya, tidak ingin saya tutupi bukan karena saya tidak berakal tapi karena saya merasa takut justru akal saya akan hilang karenanya. Adalah hal yang sanga