Kalimat Sakti
"...bahwa untuk orang seperti kita hidup harus diterima apa adanya". Beberapa teman bertanya kenapa status facebook saya seperti itu. Ada yang mengira saya sedang stres atau mengalami putus harapan. Saya suka mengulum senyum saja kalo lagi malas meluruskan sesuatu, kawan2 di lab sangat mengenal type senyum saya yang seperti ini. Di FB saya menjelaskan secara singkat kepada sahabat saya fredi, entah lah, tapi sepertinya kawan saya itu tidak mengerti. Jadi saya ingin menulis kisah ini.. Almarhumah Nenek Saya dan Sebutir Tomat Adalah Almarhumah Nenek saya yang sepertinya memulai menggunakan kalimat sakti ini. Beliau adalah seorang wanita besar, kebesaran jiwa bisa kita rasakan kalo kita cukup dekat dengannya. Sebenarnya tidak jelas benar apakah benar beliau yang mengajari saya kalimat itu. Saya ingat kata-katanya tentang tangan yang harus selalu terkepal tiap kali kami melewati kebun orang lain. Kami tinggal di sebuah wilayah pedesaan di Bogor. Pada masa lalu, w