Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Koperasi : Jawaban Sebuah Doa (2)

Hal lain yang tidak terpisahkan dari ilmu ekonomi adalah ilmu manajamen SDM. Jika ilmu keuangan adalah darahnya ekonomi maka ilmu manajemen SDM ini adalah ototnya ekonomi. Otot tentu lebih keras dan padat dari darah dan yang sudah dipastikan kehilangan darah maupun otot akan mematikan organisasi. Semakin cepat dan semakin deras darahnya hilang semakin berbahaya kesehatan organisasi dan semakin cepat dia bisa mati. Tapi kehilangan otot mungkin tidak akan terjadi dalam waktu singkat, perlu waktu untuk otot itu terluka, terinfeksi kuman lalu membusuk dan pada akhirnya menjadi beban yang harus diamputasi dari organiasasi, yang jika terlambat diatasi akan menyebar ke seluruh anggota tubuh.                 Dalam kaca mata bisnis, “Jasa Sewa Kendaraan” dan “Jasa Cleaning Service” hanyalah contoh tiga kata dalam kutip yang eksistensinya dilihat dari naik turunnya keuntungan terhadap kewajiban dan asset. Tapi saat kita menyelam lebih dalam kita akan melihat bukan hanya sekedar angka-an

Koperasi : Jawaban Sebuah Doa (1)

                Jumat, 27 Maret 2015 mungkin akan jadi hari bersejarah dalam hidup saya. Itulah hari yang berat di mana saya dan Tim harus mempertanggung jawabkan kinerja kami sebagai Pengawas Koperasi Pegawai PT Indonesia Power UP Perak Grati. Menjadi pengawas bukanlah mimpi dan bahkan tidak pernah saya inginkan tapi rupanya inilah yang saya butuhkan.                 Saya pernah bercerita bahwa saya sangat ingin kuliah lagi, khususnya di fokus ilmu ekonomi. Keinginan ini bahkan sudah ada sejak saya belum lulus kuliah Teknik dan naik turun memenuhi ruang hati saya. Dalam kondisi yang bagaimana pun sekolah lagi hampir selalu mengisi daftar doa saya kepada Allah SWT. Di tataran ikhtiar saya melakukan bench mark , mencari informasi dan membaca beberapa buku-buku ekonomi. Namun melihat kebutuhan biaya, kemampuan keuangan keluarga serta kemampuan akademis saya yang sejujurnya tidak terlalu bagus, saya harus menyadarkan diri saya bahwa cita-cita itu mungkin tidak akan terwujud.