Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Bolehkah Panitia Zakat Jual Beras?

Oleh : Ustad Ahmad Sarwat, Lc. Walau pun ada pendapat yang membolehkan bayar zakat al-fithr dengan uang, namun fenomena yang muncul menunjukkan cukup banyak orang yang mulai mengerti bahwa afdhalnya zakat fitrah itu dibayarkan dalam bentuk beras. Tetapi karena membawa beras dari rumah ke panitia zakat (biasanya di kantor atau di masjid) dianggap kurang praktis, maka muncul insifatif dari panitia zakat untuk menyediakan beras. Maksudnya, biar masyarakat yang ingin membayar zakat dengan beras bisa menjalankan kewajiban zakat dengan praktis, cukup membawa uang, tetapi tetap membayar dengan beras. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah, lantas apa status beras yang disediakan oleh panitia zakat? Apakah beras itu dijual kepada muzakki (orang yang membayar zakat), lalu panitia menerima beras itu untuk disalurkan? Atau kah beras itu hanya menjadi sample atau contoh saja, lantas nanti panitia akan membelikan beras dari uang yang dibayarkan? Dan haruskah panitia menyediakan beras dalam

Ada Kekuatan dalam Niat

Oleh : Unidentified (maksudnya saya lupa ini dapat dari mana) Dahulu ada seseorang dari Bani Israil yang alim dan rajin beribadah kepada Allah SWT. Suatu ketika ia didatangi sekelompok orang. Mereka berkata, ”Di daerah ini ada suatu kaum yang tidak menyembah Allah, tapi menyembah pohon.” Mendengar hal itu ia segera mengambil kampak dan bergegas untuk menebang pohon itu. Melihat gelagat tersebut, iblis mulai beraksi dan berusaha menghalangi niat orang alim itu. Ia mengecohnya dengan menyamar sebagai orang tua renta yang tak berdaya. Didatanginya orang itu setelah ia tiba di lokasi pohon yang dimaksud. ”Apa yang hendak kau lakukan?” tanya iblis. Orang alim itu menjawab, ”Aku mau menebang pohon ini!”. “Apa salahnya pohon ini?” tanya iblis lagi. “Ia menjadi sesembahan orang-orang selain Allah. Ketahuilah ini bukan termasuk ibadahku.” Jawab orang alim itu. Tentu saja iblis tidak menginginkan niat orang itu terlaksana dan tetap berusaha untuk menggagalkannya. Karena iblis

Wakaf Blocking Time

Oleh : Ustad Ahmad Sarwat,Lc MA Saya sering didorong-dorong orang untuk mendirikan stasiun televisi sendiri, lantaran geregetan dengan tayangan tv yang ada, yang selalu menampilkan tayagnan yang menginjak-injak harga diri umat Islam. Atau kalau pun ada ada acara keagamaan,para nara sumbernya sering bermasalah dan terhujani kritik. Sebenarnya yang didorong-dorong bukan hanya saya seorang, para ustadz yang lain pun mengakui hal yang sama. Mereka diminta untuk mendirikan stasiun televisi sendiri, biar kita punya media yang benar-benar kita kuasai. Permintaan itu bukannya tidak dituruti. Banyak ustadz dan para aktifis yang tergerak untuk mulai memikirkan satu hajat bersama ini. Dahulu di zaman ngetop-ngetopnya, Aa Gym juga membangun tv sendiri, namanya MQTV. Saya sendiri sempat diajak 'ngajar' di beberapa slotnya, bolak-balik Jakarta Bandung. Sayangnya, kemudian agak tersendat akibat imbas dari pemberitaan tentang sosok Aa Gym sendiri. Semoga bisa segera teratasi, amin. Gur