Prolog : Hijrahnya Internetku



Kenapa hijrah? Karena dalam sebulan ini ada beberapa kejadian yg berderet-deret membangunkan saya. Bahwa dunia itu selalu berubah, itu pasti, tapi sesuatu yg perlahan berubah itu tidak kelihatan, dan saat tiba-tiba muncul selalu mengagetkan atau bahkan menyakitkan.
Datangnya Agustus..
Agustus itu selalu saja jadi bulan yg mengerikan, tapi jangan berfikir lebay kalau saya pernah membunuh orang di Bogor pada bulan agustus! Pada tanggal 1 Agustus 2003, hari jumat yg panas, saya mendarat di Grati. Hijrah dari nyamannya Bogor ke belantara baru bernama Pasuruan dgn segala ketidak pastian & ketakutan tiap hari. Tiap tanggal 1 Agustus saya merasa takut membuka email, takut melihat facebook atau BBM. Bukan karena ada yg mengincar,tapi takut ada yg tanya : "lagi ngapain, Har?"
Di pinggir lemari asam Lab Chemistry, PT Corelab Indonesia, Cilandak  sembilan tahun lalu saya pernah membual bahwa tidak akan pernah ada satu-pun perusahaan yg bisa menahan saya lebih dari satu tahun. Faktanya saat beberapa teman karirnya melompat-lompat, saat yg lain sudah biasa membawa pasport RI ke mana2 saya terpenjara selama sembilan tahun di balik dinding ini. Bangga untuk menaikkan percaya diri boleh saja, tapi sombong itu pakaian Tuhan. Kesombongan saya pun dibayar-Nya dgn kredit plus masa tenor yg panjang.
Pasrahkah saya? Tentu saja! Tapi berhenti ikhtiarkah saya? Tentu tidak! Entah sudah berapa kali CV saya itu dimodifikasi, sampai bosan saya melatih kemampuan wawancara. Ada kalanya bermalam-malam saya rela kurang tidur untuk membaca buku-buku yg di luar kemampuan saya. Tapi pada akhirnya saya faham mungkin saya kurang mendekat kpd Allah Sang Pemberi Rejeki.
Amarah Seorang Teman Lama..
Adalah seorang teman yg perjalanan karirnya sangat luar biasa. Dia belum bekerja saat kami sudah menerima gaji pertama. Pekerjaan pertamanya malah menjadi Guru Tidak tetap di sebuah SDN di sebuah kabupaten di Jawa barat. Lalu tiba-tiba saya mendengar dia sekolah ke luar negeri dan mendarat di Pulau Sulawesi dgn mulus. Sangat mulus hingga dia mengatakan : "Analis kimia itu hanya bagian kecil". Lalu di tengah karirnya yg bersinar itu tiba-tiba dia resign, dia ingin menjadi Ibu yg baik bagi anak-anaknya. Hingga titik itu, saya tidak pernah meragukan kemuliaan & kecerdasannya.
Tapi ternyata, dia mengungkapkan ada jalan rejeki lain yg dirintisnya. Dengan antusias saya menyimak dgn sesekali mengomentari, sama seperti saat kami masih di sekolah dulu. Hingga di suatu titik, dia tidak bisa menerima perlakuan saya yg dianggapnya kelewatan. Saya (yg dulu humoris) dianggap terlalu menyepelekan sesuatu yg menurut dia sangat penting. Saya bisa saja terus menyerang (baca: asertif) untuk menjelaskan ke-tidak bersalahan saya, tapi satu hal yg pasti : dia bukanlah dia yg dulu. Maka cara berkomunikasi kami tidak mungkin masih sama.
Rusaknya Mesin Waktu..
Saya punya mesin waktu,lokasinya di ruang staff Lab. Sebenarnya bisa lewat mana saja, tapi saya selalu suka menggunakannya lewat situ. Apalagi 30 menit menjelang pulang saat fikiran sudah 50 % di rumah bersama Fariz. Di mesin itu saya bisa kembali ke tahun 2002 akhir hingga hari kemarin. Di sana saya bisa melihat saya yg dulu, teman saya yg dulu, hati saya yg dulu, dll. Mesin itu sangat membantu saya menjernihkan fikiran karena saya bisa melihat kemajuan hidup saya selama kurun itu, maklumlah kebanyakan kekusutan fikiran saya disebabkan rendahnya syukur atas nikmat-Nya...eh semua orang begitu engga ya?
Mesin waktu itu bernama : nurdchem@yahoo.com. Sebuah alamat yg berisi RIBUAN EMAIL. Ada email galau, email semangat, email menyalahkan & tentu saja email remaja. Ada kawan yg awalnya selalu mengirim email ttg semangat Jihad fi sabilillah lalu sekarang status socialnet-nya lebih sering menceritakan kantor barunya yg funky. Ada yg dulu kirim email mencaci lembaga pernikahan namun kini hidup berbahagia bersama anak istrinya. Ada juga yg dulu begitu gemulai menceritakan kemuliaan akhlak wanita solihah tapi kini kabarnya menjadi wanita lajang perkasa. Ada juga email yg isinya menyerang dgn amarah luar biasa dan dulu sangat malas saya baca kini saya baca dgn berlinang air mata, karena semua isinya sangat-sangat benar. Ternyata saya yg butuh waktu bertahun-tahun untuk membuka hati sendiri ini pernah menyebut diri sebagai da'i.
Dan baru beberapa minggu lalu. Alamat email yg setia menemani saya sepuluh tahun ini tidak bisa diakses lagi. Entah kenapa, tapi saya terlanjur takut akan efeknya nanti. Ucapkan selamat tinggal juga pada nurd-theflashjourney.blogspot.com sbg akibat rusaknya alamat yahoo tsb.
Rusaknya mesin waktu ini juga terancam merusak masa depan saya. Banyak relasi & application letter dikirim lewat alamat ini. Semua situs online dari mulai lowongan kerja sampai jual mobil pun menggunakan alamat ini. Yang paling jelas, bulan depan tidak akan ada kiriman e-magz Power Engineering atau Nuclear Power Int'l yg selama ini saya langgan secara gratis.
Yang Ada di Atas Wastafel..
Selain ada silet cukur, aneka sabun & mungkin deodoran ada satu lagi barang yg selalu ada di atas wastafel lho. Benda itu memperlihatkan kita apa adanya, aurat ya aurat, uban ya uban, jerawat ya jerawat : cermin. Cermin mungkin adalah makhluk Allah yg sangat jujur setelah Nabi-Nya. Di depan cermin kadang saya termenung tentang apa saja yg terjadi dengan wajah saya ini.
Lalu kemarin itu saya sadari satu hal yg sangat nyata. Saya memang tidak pintar matematika, maka melamar ke posisi Saintis atau Engineering adalah langkah yg mungkin sia-sia. Saya tidak pintar berkawan, membina relasi adalah bakat orang lain. Saya terbukti sangat sakti dlm menyakiti hati orang lain, bahkan hanya dengan sedikit kata dan tatapan mata saja, maka bermimpi saya menjadi pemimpin yg bijaksana mungkin bukan pilihan bijaksana. Semua atribut seni juga tidak pantas dilekatkan kepada saya, selain paduan suara, figuran drama, sutradara kecil & seni bela diri tak ada satu pun alat seni yg saya kuasai. Seriusnya, menabuh bedug di masjid kampung dulu dan pinsil warna di zaman SD saja saya jauhi.
Tapi saya suka menulis...saya juga suka jalan-jalan. Sambil duduk di bis atau pesawat, sejak terminal sampai conveyor bagasi saya sibuk mengamati orang-orang yg lalu lalang. Siapa mereka dilihat dari baju dan gaya jalannya; Apa yg dibawa dlm tas besarnya; Bagaimana reaksinya jika ada berita delay; hingga gaya merokok orang-orang di lorong terminal. Juga situasi lingkungan, mobil, jalan, pepohonan, musik yg dimainkan, dll. Lalu dari pengamatan itu saya bercerita, bisa sebuah refleksi, sebuah pelajaran agama, sebuah puisi, cerita fiksi hingga komedi. Dan semua itu hilang ketika saya sampai di tujuan. It is just like a flash in my journey!
Maka saya pun membuat blog ini, tujuannya supaya ada wadah tulisan-tulisan saya. Urusan masa lalu & masa depan coba distop dulu. Ada kalanya kita harus benar-benar realistis dlm melihat diri sendiri. Saya pernah terlalu sibuk memikirkan nilai kinerja dari pada bekerja. Lalu saat atasan memberi saya nilai yg dirasa kurang pantas, motivasi saya pun menguap entah ke mana. Tapi saya begitu bersemangat saat membangun sistem yg lbh baik di Lab ini dulu, tak peduli berapapun saya dinilai. Saya menerima tantangan di pekerjaan audit sistem manajemen sekarang juga tanpa sibuk mengamati papan skor. Hanya karena saya suka saja, saat menyukai sesuatu mungkin kita bisa lebih fokus & bertenaga.
Layaknya tak ada engine yg performancenya selalu prima, blog ini juga mungkin akan menemukan kelesuannya. Saya berharap kalian semua bisa ikut berkontribusi dgn menulis artikel, cerita atau apapun yg tidak melanggar aturan agama. Saya insyaallah tidak akan mengklaim apa yg bukan dari saya. Selamat menikmati my flash journey! Jika biasanya saya dianggap hobi mengomentari kalian, kini di sinilah siapapun boleh mengomentari tulisan saya.
Bismillaah..

Harry Nurdianto 
16082012

Catatan Harry :

Gambar dari http://rachmat-naimulloh.blogspot.com/2010/12/hijrah-vs-menyerah.html

Komentar

  1. Salam kenal kang,
    saya Yadi Mulyadi SMAKBo angkatan 31..secara tdk kebetulan dan rasa curious yg tinggi masuk ke blog anda. Kalo di lihat gaya tulis kemungkinan anda akan dianggap lulusan sastra oleh orang yg selewat dibanding adalah personal yg selalu bermain dgn dunia "susunan tabel berkala"...hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal,Kang.
      Saya senang ada alumni senior bersedia mampir di blog saya yg sederhana ini.
      Menulis adalah therapy utk saya,Kang. Banyak hal terjadi tdk spt yg kita inginkan di luar sana.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fiqih Jinayat (4) : Siapa Bilang Semua Pencuri Harus Dipotong Tangannya?

Cerita Dadar Gulung

Sang Surya