Serial Muharram 3 : Hadits-hadits Palsu
Oleh Ustad Ahmad Sarwat, Lc. MA.
Pada bagian
kedua kita sudah bahas sedikit tentang hadits shahih tentang puasa sunnah
di bulan Ramadhan, pada bagian ketiga ini kita akan bahas juga tentang hadits
palsu (maudhu'), yang juga seringkali gentayangan (baca : beredar) di tengah
masyarakat. Dicantumkannya hadits palsu disini bukan untuk dijadikan sumber
rujukan dalam amal, tetapi untuk diketahui sebagai salah satu ilmu pengetahuan
tentang seperti apa contoh wujud dari sebuah hadits palsu.
Salah satunya
adalah hadits berikut ini :
يروى عن أبي
هريرة رضي الله عنه
قال: قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم:
إن الله عز وجل افترض على بين إسرائيل صوم يوم في السنة وهو يوم عاشوراء وهو اليوم العاشر من المحرم فصوموه.
إن الله عز وجل افترض على بين إسرائيل صوم يوم في السنة وهو يوم عاشوراء وهو اليوم العاشر من المحرم فصوموه.
Diriwayatkan (konon) dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada Bani Israil untuk berpuasa satu hari dalam setahun, yaitu puasa Asyura, hari kesepuluh dari Bulan Muharram. Maka berpuasalah kalian”.
ووسعوا على عيالكم فيه فإنه من وسع فيه على عياله وأهله من ماله وسع الله عليه سائر سنته.
“Luaskanlah belanja kalian, karena
sesungguhnya siapa yang meluaskan belanja pada hari itu untuk diri dan
keluarganya, maka niscaya Allah akan meluaskan rizkinya selama setahun”.
فصوموه فإنه اليوم
الذي تاب الله فيه
على آدم فأصبح صفيا
، ورفع فيه
إدريس مكانا عليا وأخرج
نوحا ، ونجى إبراهيم
من النار ، وأنزل
الله فيه التوراة على
موسى ، وأخرج فيه
يوسف من السجن ،
ورد فيه على يعقوب
بصره ، وفيه كشف
الضر عن أيوب
“Maka berpuasalah kalian pada hari itu,
karena pada hari itu Allah SWT menerima taubat Nabi Adam dari dosanya, Nabi
Idris dinaikan ke tempat yang tinggi, Nabi Nuh diselamatkan, Nabi Ibrahim
diselamatkan dari kobaran api, Allah menurunkan Taurat kepada Nabi Musa, Nabi
Yusuf dikeluarkan dari penjara, Nabi Ayyub dikembalikan penglihatannya, dan
Nabi Ayyub disembuhkan dari penyakit”.
وفيه أخرج يونس
من بطن الحوت ،
وفيه فلق البحر لبني
إسرائيل ، وفيه غفر
لداود ذنبه ، وفيه
أعطى الله الملك لسليمان
، وفي هذا
اليوم غفر لمحمد صلى
الله عليه وسلم ما
تقدم من ذنبه وما
تأخر ، وهو أول
يوم خلق الله فيه
الدنيا
Dan di hari itu Nabi Yunus dikeluarkan dari
perut ikan, dan dibelah lautan bagi Bani Israil, diampuni Nabi Daud dari
dosanya, diberikan kerajaan kepada Nabi Sulaiman, dan diampuni Nabi Muhammad
SAW dari dosa yang sebelum dan sesudahnya.
وأول يوم نزل
فيه المطر من السماء
يوم عاشوراء وأول رحمة
نزلت إلى الأرض يوم
عاشوراء
فمن صام يوم عاشوراء فكأنما صام الدهر كله وهو صوم الأنبياء
فمن صام يوم عاشوراء فكأنما صام الدهر كله وهو صوم الأنبياء
“Pertama kali diturunkan hujan dari langit
adalah pada hari Asyura. Pertama kali rahmat diturunkan pada hari Asyura. Maka
orang yang berpuas pada hari Asyura pahalanya seperti orang yang berpuasa
selamanya. Dan yang seperti itu adalah puasanya para nabi”.
ومن أحيا ليلة
عاشوراء بالعبادة فكأنما عبد الله
تعالى مثل عبادة أهل
السموات السبع
ومن صلى فيه أربع ركعات يقرأ في كل ركعة الحمد لله مرة وقل هو الله أحد إحدى وخمسين مرة غفر الله له ذنوب خمسين عاما
ومن صلى فيه أربع ركعات يقرأ في كل ركعة الحمد لله مرة وقل هو الله أحد إحدى وخمسين مرة غفر الله له ذنوب خمسين عاما
“Orang yang menghidupkan di malam Asyura dengan ibadah, pahalanya seolah-olah beribadah kepada Allah SWT sebagaimana ibadahna penduduk langit yang tujuh. Siapa yang shalat sunnah empat rakaat dengan membaca pada tiap rakaatnya alhamdulillah satu kali, dan qul huwallahu ahad lima puluh satu kali, maka Allah ampuni dosanya sepanjang lima puluh tahun”.
ومن سقى في يوم عاشوراء شربة ماء س
قاه الله يوم
كأسا لم يظمأ بعدها
أبدا وكأنما لم يعص
الله طرفة عين .ومن
اغتسل وتطهر يوم عاشوراء
لم يمرض في سنته
إلا مرض الموت.
“Orang yang memberi minum seteguk air, maka
Allah akan memberinya minuman di gelas yang tidak akan membuatnya harus
selamanya. Dan seolah-olah dia tidak pernah sekejap pun bermaksiat kepada
Allah. Orang yang mandi sunnah dan bersuci pada hari Asyura, maka dia tidak
akan sakit selama satu tahun ke depan kecuali sakit kematian”.
ومن مسح فيه
على رأس يتيم أو
أحسن إليه فكأنما أحسن
إلى أيتام ولد آدم
كلهم. ومن عاد مريضا
في يوم عاشوراء فكأنما
عاد مرضى أولاد آدم
كلهم.
“Orang yang mengusap kepala anak yatim dan berbuat
baik kepadanya, seolah-olah telah berbuat baik kepada semua yatim anak-anak
Adam. Orang yang menjenguk orang sakit pada hari Asyura, seolah-olah telah
menjenguk semua orang sakit dari anak-anak Adam”.
وهو اليوم الذي
خلق الله فيه العرش
واللوح والقلم. وهو اليوم
الذي خلق الله فيه
جبريل ورفع فيه عيسى.
وهو اليوم الذي تقوم
فيه الساعة.
“Pada hari itu Allah menciptakan arsy, lauh
dan qalam. Dan hari itu adalah hari dimana Allah SWT menciptakan malaikat
Jibril dan mengangkat Nabi Isa. Dan hari itu adalah hari terjadinya hari kiamat”.
Dan masih banyak lagi hadits palsu lainnya, yang tidak dicantumkan disini. Tetapi inti dari hadits palsu bahwa isinya jelas bukan bersumber dari Nabi SAW. Tetapi ada sementara kalangan yang sengaja berdusta kepada beliau SAW, dengan menuduhkan bahwa isinya adalah perkataan atau perbuatan beliau SAW.
Dan masih banyak lagi hadits palsu lainnya, yang tidak dicantumkan disini. Tetapi inti dari hadits palsu bahwa isinya jelas bukan bersumber dari Nabi SAW. Tetapi ada sementara kalangan yang sengaja berdusta kepada beliau SAW, dengan menuduhkan bahwa isinya adalah perkataan atau perbuatan beliau SAW.
Salah satu
ciri yang sering kita temui dari hadits palsu sebagaimana sering disebut-sebut
adalah kehebohan. Ya, bagaimana tidak heboh, lha wong amalnya kecil, sederhana, enteng, gampang, sepele dan
seupil, tetapi pahala dan ganjarannya tinggi mengawang-awang, bahkan sama
sekali tidak masuk akal dan nalar sehat. Sebenarnya secara naluri, orang yang
berakal dan berpikir logis, pasti sejak awal sudah curiga kalau disebutkan bahwa
dengan amal yang kecil akan mendapatkan ganjaran yang keterlaluan besarnya.
Arsy, Lauh, Qalam dan Alam Semesta
Diciptakan Pada Hari Asyura?
Yang rada
pusing untuk dipikirkan adalah keterangan bahwa saking hebatnya hari Asyura,
sampai-sampai disebutkan bahwa Allah SWT menciptakan arsy, lauh, qalam dan alam
semesta pada hari Asyura.
Lho, kok
bisa?
Bukankah
adanya fenomena hari, tanggal dan bulan itu kalau ada bumi dan bulan? Lha ini
belum ada bumi dan bulan, kenapa kok sudah ada hari dan tanggal? Susah juga
memahaminya. Atau mungkin Allah SWT punya sistem kalender sendiri yang berbeda
dengan sistem kalender kita?
Wah gelap.
Catatan Harry :
Tulisan ini merupakan status facebook dari Ustad
Ahmad Sarwat, Lc. MA. yang saya sambungkan dan ditulis ulang di sini demi untuk
kepentingan dakwah semata. Pembaca dapat menghubungi Ustad Ahmad Sarwat di
halaman facebooknya di http://www.facebook.com/pages/Ahmad-Sarwat/.
Selain di halaman social net beliau juga dapat dikunjungi di situs www.ustsarwat.com dan http://www.rumahfiqih.com/.
Gambar dari : binapersatuan.wordpress.com
Gambar dari : binapersatuan.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar